Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan sampai kala ini banyak produsen otomotif yang mendambakan masuk Indonesia. Hal selanjutnya karena pasar didalam negeri makin menggoda dan kemampuannya kian berkembang.
Seperti diketahui dua produsen mobil China ikut meramaikan pasar otomotif di Indonesia th. 2017. Kemudian baru-baru ini pabrikan Korea Selatan Hyundai didalam kala dekat dikabarkan bakal membangun pabrik dan memproses mobilnya di sini. Hyundai sebelumnya udah punyai pabrik tapi digunakan cuma untuk merakit saja.
Belum lagi, pihak Kemenperin bakal membawa dampak regulasi baru di sektor ini. Sebagaimana diungkapkan Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika disaat berbincang dengan detikOto.
"Sebenarnya, banyak sekali yang mendambakan masuk ke Indonesia. Karena kita mau me-launching kebijakan baru. Nah, ini kesempatan bagi mereka yang mendambakan memperkenalkan kendaraan listrik dan lainnya," ucap Putu di sela-sela seminar otomotif Indonesia-Jepang di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (29/1/2019).
Kebijakan baru itu, lanjut Putu, bakal membahas berbagai harmonisasi pajak yang signifikan. "Akan tersedia harmonisasi pajak yang signifikan, dan terhitung tersedia wacana untuk harmonisasi tarif biaya masuk," jelasnya singkat.
"Jadi banyak yang berminat untuk memulai usaha manufakturnya di Indonesia," tegas Putu.
Namun ia tak sanggup menyatakan secara pasti siapa saja pelaku otomotif yang bakal masuk ke Indonesia. Apakah Skoda yang kabarnya menggema jelang akhir 2018 kemarin, atau otomotif asal China BYD dan Foday, atau mungkin brand mobil dari Rusia yaitu Lada dan Gaz.